Streaming

PTPN RADIO

Current track

Title

Artist


Kembang Macan Kerah, Warisan Leluhur Keraton Surakarta

Written by on September 20, 2020

Mandi tak hanya sekedar membersihkan diri. Bagi masyarakat di Indonesia, terutama yang berada di Surakarta, mandi memiliki makna tersendiri. Di sini masyarakat memiliki ritual budaya mandi kembang. Namun, mandi kembang tidak selalu terkait dengan hal yang mistis karena mandi kembang juga memiliki manfaat  kesehatan. Elemen air dan bunga dipercaya dapat memberikan kebersihan dan kasih sayang pada jiwa dan raga.

Periodization of strength in bodybuilding pre workout for teens mesterolone (proviron) as a bodybuilding hit antidepressant.

Selain itu, sejak dulu leluhur kita telah memiliki kebiasaan menggunakan tanaman herbal, baik digunakan sebagai sesaji, jamu, bahkan untuk terapi kesehatan. Seperti yang disampaikan oleh BRM Prabu Wasisho, pangeran dari Keraton Kasunanan Surakarta, salah satu ramuan herbal yang terkenal adalah kembang macan kerah. Bahkan ketika Karaton Kasunanan Surakarta masih memiliki otoritas sebagai sebuah Negara dan sering melakukan perang demi mempertahankan wilayah dan kekuasaan, ramuan ini sering dipergunakan oleh para Pangeran/Bangsawan  Keraton untuk sarana pembersihan diri sehabis melakukan perang.

Hal ini dilakukan agar terhindar dari sawan/tulak sawan (virus penyakit) ataupun sawan yang bersifat non medis. Selain itu juga berfungsi sebagai aromaterapi dan relaksasi, ramuan ini juga memiliki fungsi penghilang rasa penat dan capek sehingga badan akan kembali segar dan bugar.

Ramuan kembang macan kerah berisi bunga mawar, bunga kenanga, bunga kantil, kunyit, dlingo, bangle, kayu secang, jeruk purut, irisan daun pandan dan berbagai jenis empon-empon yang lain. Manfaat lain kembang macan kerah bagi wanita adalah untuk meningkatkan kesuburan sehingga dipercaya apabila belum dikaruniai buah hati dianjurkan untuk mengkonsumsi ramuan macan kerah secara rutin dengan penambahan beberapa bahan seperti gula jawa, asam jawa/gula pasir, kayu manis dan lainnya tanpa memakai dlingo dan bangle.

Jakadara pernah mencoba ramuan tradisional ini?


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *